Pengaruh Situasi Konsumen
Menurut Engel,dkk (1994)
pengaruh situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang
khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik
konsumen dan karakteristik obyek.
Sedangkan menurut Mowen dan Minor (1998) situasi konsumen adalan faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu.
Sedangkan menurut Mowen dan Minor (1998) situasi konsumen adalan faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu.
Pengaruh situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang
timbul dari faktor yang khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik yang lepas
dari karakteristik konsumen dan karakteristik obyek. Situasi konsumen adalah
faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku
konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu.
Ada lima karakteristik
situasi konsumen yaitu:
Sebuah kondisi penting yang harus dipenuhi untuk memungkinkan kemajuan dalam penelitian situasional merupakan definisi konseptual yang memadai dari fenomena tersebut.
Penelitian ini mengadopsi pandangan umum situasi sebagai sesuatu di luar kecenderungan dasar dan karakteristik individu, namun di luar karakteristik dari objek stimulus untuk bertindak uponsituation kemudian dapat didefinisikan sebagai semua faktor-faktor tertentu pada suatu waktu dan tempat observasi yang melakukan tidak mengikuti dari pengetahuan tentang pribadi (intra-individual) dan stimulus (alternatif pilihan) atribut, dan yang memiliki efek nyata dan sistematis pada perilaku saat ini.
Hansen (1972) menyimpulkan: “Secara keseluruhan, bagaimana aktor merasakan situasi yang sama pentingnya dengan unsur-unsur yang sebenarnya ditemukan di lingkungan fisik”.
Di sisi lain, Barker (1968) dan rekan-rekannya telah mengembangkan teori “pengaturan perilaku” yang memungkinkan spesifikasi situasi hanya berdasarkan karakteristik fisik dan pola perilaku yang dapat diamati, tanpa mempertimbangkan faktor internal.
- Lingkungan Fisik
Sarana fisik yang menggambarkan situasi konsumen yang meliputi: lokasi, dekorasi, aroma, cahaya, cuaca dan objek fisik lainnya yang ada di sekeliling konsumen. - Lingkungan Sosial
Kehadiran dan ketidakhadiran orang lain pada situasi tersebut. - Waktu
Waktu atau saat perilaku muncul (jam, hari, musim libur, bulan puasa, tahun baru). Waktu mungkin diukur secara subjektif berdasarkan situasi konsumen, misal kapan terakhir kali membeli biskuit. Arti kapan terakhir kali akan berbeda antar konsumen. - Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada suatu situasi. Konsumen yang belanja untuk hadiah akan menghadapi situasi berbeda dibandingkan belanja untuk kebutuhan sendiri. - Suasana HatiSuasana hati atau kondisi jiwa sesaat (misalnya perasaan khawatir, tergesagesa, sedih, marah) yang dibawa pada suatu situasi
- Pengaruh situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik obyek. Situasi konsumen adalah faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu.
Jenis-Jenis
situasi konsumen:
1.
Situasi Konsumen
Situasi komunikasi dapat
didefinisikan sebagai latar dimana konsumen dihadapkan kepada komunikasi
pribadi atau non pribadi. Komunikasi pribadi akan mencakupi percakapan yang
mungkin diadakan oleh konsumen dengan orang lain, seperti wiraniaga atau sesame
konsumen. Komunikasi non pribadi akan dilibatkan sprektum luas stimulus,
seperti iklan dan program serta publikasi yang berorientasi konsumen misalnya
laporan konsumen.
Untuk mengilustrasikan dampak potensial dari situasi komunikasi, mari kita pertimbangkan bagaimana situasi komunikasi itu dapat mnentukan keefektifan iklan televise. Kita berfokus pada bentuk komunikasi tertentu karena dua alasan. Pertama, pengeluaran pada iklan TV kerap mendapat bagian yang bermakna dari anggaran promosi. Dalam kontes ini sejumlah karakteristik situasi mungkin muncul kepermukaan sebagai determinan yang potensial dari suatu keefektifan iklan.Pengaruh situasi mungkin pula timbul dari program tertentu dimana suatu iklan muncul.
Untuk mengilustrasikan dampak potensial dari situasi komunikasi, mari kita pertimbangkan bagaimana situasi komunikasi itu dapat mnentukan keefektifan iklan televise. Kita berfokus pada bentuk komunikasi tertentu karena dua alasan. Pertama, pengeluaran pada iklan TV kerap mendapat bagian yang bermakna dari anggaran promosi. Dalam kontes ini sejumlah karakteristik situasi mungkin muncul kepermukaan sebagai determinan yang potensial dari suatu keefektifan iklan.Pengaruh situasi mungkin pula timbul dari program tertentu dimana suatu iklan muncul.
2. Situasi
Pembelian
Situasi pembelian mengacu pada latar dimana konsumen memperoleh produk dan jasa. Pengaruh situasi sangat lazim selama pembelian. Sebagai contoh yang sederhana, pertimbangan perubahan hebat dalam kepekaan konsumen akan harga dimana situasi pembelian. Penjual makanan akan merasa sangat sulit untuk membebankan harga yang dibayar konsumen untuk soda dan jajanan dibioskop atau stadion baseball. Pengaruh situasi dapat diwujudkan diri dalam bermacam jenis cala selam situasi pembelian, beberapa bentuk utama dideskripsikan berikut ini.
Situasi pembelian mengacu pada latar dimana konsumen memperoleh produk dan jasa. Pengaruh situasi sangat lazim selama pembelian. Sebagai contoh yang sederhana, pertimbangan perubahan hebat dalam kepekaan konsumen akan harga dimana situasi pembelian. Penjual makanan akan merasa sangat sulit untuk membebankan harga yang dibayar konsumen untuk soda dan jajanan dibioskop atau stadion baseball. Pengaruh situasi dapat diwujudkan diri dalam bermacam jenis cala selam situasi pembelian, beberapa bentuk utama dideskripsikan berikut ini.
·
Lingkungan
informasi mengacu pada keseluruhan jajaran data yang berkaitan dengan produk
yang tersedia bagi konsumen. Sifat lingkungan informasi akan menjadi determinan
penting dari perilaku pasar ketika konsumen terlibat didalam semacam bentuk
pengambilan keputusan non kebiasaan. Sebagian dari karakteristik lingkungan
yang utama mencakupi ketersediaan informasi, jumlah beban informasi, dan cara
dimana informasi disajikan dan diorganisasikan.
·
Kesediaan informasi sangat penting. Tidak
adanya informasi mengenai kinerja dari merek yang bersaing mengenai beberapa
sifat akan menghalangi pemakaian informasi tersebut selama pengambilan
keputusan. Ketersediaan informasi kadang akan bergantung kepada kemampuan
konsumen mendapatkan kembali informasi dari ingatan.
·
Beban
informasi dari lingkungan pilihan ditentukan oleh jumlah alternative pilihan
dan jumlah sifat peralternatif, kenaikan dalam jumlah alternative pilihan
mengubah jenis kaidah keputusan yang digunakan konsumen selama mengambil keputusan.
·
Format informasi yaitu cara dimana informasi
disusun. Dapat pula memperngaruhi perilaku konsumen. Pemakaian informasi harga
satuan ini oleh konsumen mungkin bergantung kepada bagaimana informasi itu
disusun.
·
Bentuk
informasi adalah penilaian produk numeris, memungkinkan konsumen mentaksir
dengan lebih mudah perbedaan diatantara banyak produk. Sebagai akibatnya,
konsumen lebih cenderung membandingkan merek atas dasar sifat demi sifat ketika
informasi merek disajikan dalam bentuk numeris ketimbang semantic.
Lingkungan
eceran adalah sifat fisik dari lingkungan eceran, kerap kali diacu sebagai
store atmospherics, sangat menarik bagi para pemasar karena dua alasan
mendasar. Pertama, berbeda dengan banyak pengaruh situasi yang berbeda di luar
kendali. Kedua, pengaruh ini dibidikan kepada konsumen tepat ditempat yang
benar didalam toko.
·
Musik adalah
konsumen akan merasa nyaman jika membeli dengan adanya musik karena membuat
semangat para pembeli semakin meningkat. Dan banyak yang dating untuk
kembalinlagi ke toko mereka.
·
Tata ruang
dan lokasi didalam toko dapat digunakan untuk meningkatkan kemungkinan konsumen
mengadakan kontak dengan produk.
·
Warna adalah
sumber pengaruh yang potensial pada persepsi maupun perilaku konsumen. Warna
yang hangat, seperti merah dan kuning, tampak lebih efektif pada orang yang
menarik fisik, dibandingkan dengan warna yang lebih sejuk seperti hijau dan
biru.
·
Bahan POP (
point-of-purchase ) atau bahan di tempat penjualan dapt berfungsi sebagai
stimulus yang sangat kuat. Peragaan dan tanda dapat meningkatkan kemungkinan
menarik perhatian konsumen.
·
Wiraniaga
adalalah potensi untuk memperngaruhi konsumen selama berbelanja dapat
dipengaruhi secara kuat oleh staf garis depan pengecer.
·
Kesesakan
adalah aspek luar dari latar eceran yang mungkin memperngaruhi perilaku
berbelanja adalah tingkat kesesakan yang dirasakan yang disebabkan oleh
kepadatan orang yang berbelanja didalam toko.
·
Pengaruh
waktu adalah dimana situasi ini berlaku pada permintaan akan banyak produk saat
musim tiba.
3.
Situasi Pemakaian
Jenis selebihnya dari situasi konsumen adalah situasi pemakaian dimana mengacu pada latar dimana konsumsi terjadi. Dalam banyak kejadian situasi pembelian dan pemakaian sebenarnya sama , tetapi konsumsi prosuk kerap kali terjadi didalam latar yang sangat jauh, baik secara fisik maupun temporal, dari latar dimana produk diperoleh.
MENDEFINISIKAN SITUASIJenis selebihnya dari situasi konsumen adalah situasi pemakaian dimana mengacu pada latar dimana konsumsi terjadi. Dalam banyak kejadian situasi pembelian dan pemakaian sebenarnya sama , tetapi konsumsi prosuk kerap kali terjadi didalam latar yang sangat jauh, baik secara fisik maupun temporal, dari latar dimana produk diperoleh.
Sebuah kondisi penting yang harus dipenuhi untuk memungkinkan kemajuan dalam penelitian situasional merupakan definisi konseptual yang memadai dari fenomena tersebut.
Penelitian ini mengadopsi pandangan umum situasi sebagai sesuatu di luar kecenderungan dasar dan karakteristik individu, namun di luar karakteristik dari objek stimulus untuk bertindak uponsituation kemudian dapat didefinisikan sebagai semua faktor-faktor tertentu pada suatu waktu dan tempat observasi yang melakukan tidak mengikuti dari pengetahuan tentang pribadi (intra-individual) dan stimulus (alternatif pilihan) atribut, dan yang memiliki efek nyata dan sistematis pada perilaku saat ini.
Hansen (1972) menyimpulkan: “Secara keseluruhan, bagaimana aktor merasakan situasi yang sama pentingnya dengan unsur-unsur yang sebenarnya ditemukan di lingkungan fisik”.
Di sisi lain, Barker (1968) dan rekan-rekannya telah mengembangkan teori “pengaturan perilaku” yang memungkinkan spesifikasi situasi hanya berdasarkan karakteristik fisik dan pola perilaku yang dapat diamati, tanpa mempertimbangkan faktor internal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar