MENGANALISIS FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era
globalisasi ini banyak sekali terdapat merk-merk sepeda motor yang
ditawarkan kepada konsumen seperti merk YAMAHA, HONDA, SUZUKI, KAWASAKI,
KTM dan lain sebagainya. Dimana masing-masing merk motor tersebut
berusaha untuk membuat produknya lebih unggul dibandingkan merk lain
maka, kegiatan pemasaran yang baik dan tepatlah yang memegang peranan
yang penting dalam menunjang kelangsungan usaha dan perkembangan suatu
perusahaan. Dengan kata lain pihak produsen harus mampu merebut hati
konsumen akan hasil suatu produksi yang dijual dan berupaya untuk
memuaskan konsumennya.
Dalam meahami perilaku konsumen tentu
tidak mudah karena konsumen memiliki sifat yang berbeda-beda sebagaimana
dari kebutuhan manusia yang tidak terbatas disamping dipengaruhi oleh
kondisi eksternal dan internal lainnya yang berakibat langsung terhadap
prilaku konsumen. Faktor eksternal tersebut meliputi, kebudayaan, sub
budaya, kelas sosial, kelompok sosial, kelompok referensi, dan keluarga.
Sedangkan faktor internalnya adalah faktor yang ada pada diri konsumen
itu sendiri ( psikologis ) yang meliputi : belajar, kepribadian, dan
konsep diri, serta sikap. ( Stanton,1996:155 ).
Dan oleh sebab
itu, konsumen harus dapat mengendalikan perubahan prilaku tersebut
dengan berusaha mengimbanginya, yakni dengan mempengaruhi konsumen dalam
membeli produk yang ditawarkan dan melalui evaluasi berkala demi
kelangsungan hidup produsen itu sendiri. Tidak semua sepeda motor
diminati oleh sebagian besar konsumen yang ada, tetapi hanya beberapa
saja.
Sepeda motor YAMAHA sepertinya sudah menjadi tuntutan para
pengendara sepeda motor terutama pengendara yang tidak mau repot ketika
mau memindahkan gigi motornya, karena motor ini tidak mengunakan sistem
pemindah gigi pada motor bebek lainya. Melainkan ketika mengendarainya
pengendara hanya cukup mengatur gas nya saja. Melihat keadaan ini
penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai perilaku konsumen
yang yang merupakan salah satu dasar dalam menerapkan strategi pemasaran
untuk mencapai tujuan, yaitu memberikan kepuasan kepada
konsumen,sehingga diharapkan dapat membawa kepada peningkatan penjualan
yang berakibat langsung pada peningkatan pasar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang di kemukakan,maka dapat diidentifikasikan beberapa hal sebagai berikut :
• Banyaknya merk-merk sepeda motor yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen.
• Sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi yang cukup efesien dan mudah mengunakannya.
• Pentingnya memahami prilaku konsumen untuk meningkatkan penjualan.
• Sepeda motor YAMAHA diminati oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi UNIHAZ.
Sehingga berdasarkan uraian diatas, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.
Apakah faktor-faktor seperti harga, selera, kualitas, harga jual
kembali, prestice, dan promosi secara simultan mempengaruhi prilaku
konsumen dalam membeli sepeda motor YAMAHA ?
2. Dari faktor-faktor
tersebut, faktor manakah yang paling dominan memberikan pengaruh
terhadap prilaku konsumen terhadap pembelian sepeda motor YAMAHA !
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :
1.1
Untuk mengetahui perilaku konsumen dalam pembelian sepeda motor YAMAHA,
dilihat dari harga, selera, kuallitas, harga jual kembali, prestice,
dan promosi.
1.2 Untuk mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhi prilaku konsumen dalam pemnelian sepeda motor YAMAHA.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
2.1
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi
perusahaan dalam menetapkan kebijakan dan strategi dibidang pemasaran
untuk mengimbangi usaha bisnis mereka.
2.2 Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Landasan Teori
1. Pengetian Pemasaran
Sehubungan
dengan permasalahannya yang terdapat dalam penelitian ini maka
diperlikan teori-teori dan konsep-konsep yang memerlukan penjelasan.
Dalam banyak perusahaan dewasa ini, pemasaran memegang peranan sebagai
suatu faktor penting untuk bertahan menjalan usaha dan bergelut dalam
dunia persaingan. Pemasaran merupakan faktor penting sebagai strategi
perusahaan dalam menjalankan usahanya terutama yang berhubungan dengan
konsumen. Kata pemasaran berasal dari kata pasar, atau bisa juga
diartikan dengan mekanisme yang mempertemukan permintaan dan penawaran.
Menurut
Kotler ( 2002 : 9 ) “Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk
yang bernilai dengan pihak lain”.
Menurut Stanton ( 1996 : 6 )
“Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegatan-kegiatan usaha
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang
ada maupun pembeli potensial.”
Menurut Lamb, Hair, Me Daniel (
2001 : 6 ) “Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan
konsep, harga, promosi, dan sejumlah ide, barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan
organisasi.”
Dari ketiga definisi diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa pada dasarnya pemasaran bukan hanya kegiatan menjual barang maupun
jasa tetapi juga meliputi kegiatan untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhan dengan berusaha mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli
barang dan jasa perusahaan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran
produk yang bernilai.
Hal ini sangat penting bagi manajer
pemasaran untuk memahami tingkah laku konsumen tersebut.Sehingga
perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan produk secara lebih baik. Dengan mempelajari prilaku
konsumen, manajer akan mengetahui kesempatan, mengidentifikasi, serta
menentukan segmentasi
pasar
2. Prilaku Konsumen
Menurut Swasta ( 1996 : 6) “Prilaku
konsumen dapat didefisikan sebagai kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan termasuk mempergunakan barang dan
jasa keputusan pada persiapan dan menentukan kegiatan-kegiatan
tersebut.”
Menurut Peter J. Paul dan Jerry C. Olson ( 200 : 6 )
“Prilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan
kondisi kejadian disekitar lingkungan, dimana manusia melakukan aspek
pertukaran dalam kehidupan mereka.”
Dari dua jenis definisi di
atas dilihat ada dua hal penting dari prilaku konsumen yaitu proses
pengembalian keputusan dan kegiatan fisik yang semuanya ini melibatkan
individu dalam menilai, mendapatlkan dan mempergunakan barang-barang dan
jasa secara ekonomis. Dengan kata lain prilaku konsumen adalah ilmu
yang mempelajari tingkah laku konsumen dalam arti tindakan-tindakan yang
dilakukan untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Pembelian Konsumen
a. Kebudayan
Kebudayaan
mempunyai pengaruh paling luas dan mendalam terhadap prilaku konsumen
yang terdiri dari budaya, sub budaya, dan kelas sosial. Budaya merupakan
karakter yang paling penting dari suatu sosial yang membedakannya
hanyalah dari kelompok budaya lain menjadi penentu dan keinginan dan
prilaku paling mendasar. Masing-masing budaya terdiri dari keseluruhan
suatu budaya, terbagi dalam suatu strata atau kelas sosial, kelas sosial
merupakan kelompok orang yang sama-sama mempertimbangkan secara dekat
persamaan diantara mereka sendiri.
b. Faktor Sosial
Pada
umumnya konsumen sering meminta pendapat orang lain dari sekitar dan
lingkungannya tentang produk apa yang akan dibeli. Karena itulah
lingkungan sosial ini memberikan pengaruh terhadap prilaku konsumen,
faktor sosial ini terdiri dari 3 ( tiga ) bagian, yaitu : kelompok
acuan, keluarga, dan peran seseorang. Dengan pendapat yang diperoleh
dari suatu kelompok maka konsumen dapat membuat keputusan kosumsi,
keluaga sebagai organisasi pembelian konsumen yang paling penting juga
berpengaruh secara langsung terhadap keputusan seseorang dalam membeli
barang sehari-hari. Suatu produk atau merk dapat mengambarkan peran dan
status pemakainya.
c. Faktor Pribadi
Mulai dari bayi
hingga dewasa dan menjadi tua, manusia selalu membutuhkan barang dan
jasa. Pilihan barang yang dibeli secara otomatis dipengaruhi oleh
keadaan ekonomi dan gaya hidup yang bersangkutan. Gaya hidup adalah cara
hidup seseorang yang terlihat melalui aktifitas dan gaya hidup mewah
tentunya akan menentukan pilihan barang dan jasa yang berkualitas.
Selain
itu kepribadian dan konsep diri juga mempengaruhi pilihan produk,
konsep diri adalah bagaimana konsumen memprepsikan diri mereka sendiri
yang meliputi sikap, persepsi-persepsi, keyakinan, dan evaluasi diri
karena sangat berguna dalam menganalisis prilaku konsumen sehingga
perusahaan mengunakan konsep yang berhubungan dengan keprinadian
seseorang.
d. Faktor Psikologis
Sikap pembelian
psikologis dipengaruhi oleh 4 ( empat ) faktor psikologis utama yaitu :
motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepercayaan. Motivasi merupakan
bentuk yamg mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. Melalui motivasi proses pengamatan dan
belajar sesorang memperoleh kepercayaan terhadap suatu produk yang
secara otomatis mempengaruhi prilaku pembelian konsumen. Para konsumen
mengembangkan beberapa keyakinan mengenai ciri-ciri suatu produk dan
selanjutnya akan membentuk suatu sikap konsumen terhadap produk
tersebut.
e. Faktor Pribadi
Menurut Kotler ( 2002 : 204 )
“Tujuan pemasaran adalah mempengaruhi dan memuaskan kebutuhan serta
keinginan pelanggan yang menjadi sasaran. Pada bidang prilaku konsumen
ini mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih,
membeli, memakai, dan membuang barang dan jasa, gagasan, atau pengalaman
dalam rangka memuaskan keputusan dari hasrat mereka. Para perusahaan
yang cermat melakukan riset atau quesioner atas proses keputusan yang
ada dalam jenis produk mereka. Ketika membuat keputusan untuk membeli
suatu produk kosumen melewati tahap-tahap sebagai berikut :
1. Pengenalan Masalah
Proses
pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan.
pembeli merasakan perbedaan antara keadaan akatualnya dengan keadaan
yang diingunkannya. Kebutuhan umum seseorang seperti lapar dan haus saat
mencapai titik tertentu dapat menjadi dorongan. Kebutuhan dapat juga
ditimbulkan oleh rangsangan eksternal seperti ketika seseorang
memperhatikan atau melihat iklan mobil dan ingin membelinya. Dengan
mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat
mengidentifikasi rangasangan yang paling sering membangkitkan minat akan
suatu jenis bproduk. Pemasar kemudian dapat membangkitkan strategi
pemasaran yang mampu memacu minat konsumen.
2. Pencarian Informasi
Saat
seseorang mulai menyadari kebutuhannya, maka produk dan merk harus
diidentifikasikan untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam mencapai berbagai
alternative untuk memuaskan kebutuhan konsumen dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti beberapa banyak biaya waktu, beberapa banyak
informasi dari masa lalu dan sumber-sumber lain yang sudah dimiliki
konsumen. Yang menjadi minat utama pemasar adalah sumber-sumber
informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relative dari
tiap sumber tersebut terhadap kepuasan pembelian selanjutnya. Secara
umum konsumen mendapatkan informasi tentang suatu produk dari sumber
komersial yaitu sumber yang didiominasi oleh pemasar.
3. Evaluasi Alternatif
Jika
semua alternatif yang wajar diidentifikasikan, konsumen harus
mengeveluasinya satu per satu sebagai persiapan untuk mengadakan
pembelian. Kriteria evaluasi yang dipakai konsumen mencakup pengalaman
masa lalu dan sikap terhadap aneka merk. Konsumen juga mendengarkan
tanggapan-tanggapan keluarga dan orang lain. Beberapa konsep dasar akan
membantu pemasar dalam memahami evaluasi konsumen yakni yang pertama,
konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari
manfaat tertentu dari suatu produk. Ketiga, konsumen memandand setiap
produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda
dalam memberikan manfaat yang dicari untuk memuaskan kebutuhan.
4. Keputusan Pembelian
Setelah
mencari dan mengevaluasi berbagai alternative untuk memenuhi kebutuhan
pada titik tertentu harus memutuskan antara membeli atau tidak membeli,
jika keputusan yang diambil adalah membeli, konsumen harus membuat
rangkaian keputusan yang menyangkut merk, harga, tempat penjualan,
warna, dan lain-lain.
5. Prilaku Paska Pembelian
Saat
membeli suatu produk, bagi seseorang konsumen akan mengalami tingkat
kepuasan dan ketidak puasan tertentu. Perasaan konsumen setelah
melakukan pembelian dapat mempengaruhi pembelian ulang dan juga ditambah
dengan apa yang dikatakn konsumen kepada teman atau kerabat tentang
produk tersebut. Biasanya konsumen akan mengalami kecemasan purnabeli,
kecemasan ini disebut disonasi kognitif purnabeli yang terjadi karena
setiap alternative yang dihadapi konsumen memiliki kelebihan dan
kekurangan.
B. Kerangka Analisa
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan sepeda motor YAMAHA dilingkungan mahasiswa Fakultas Ekonomi UNIHAZ
│
Tanggapan terhadap pelanggan
│
Tingkat kepuasan pelanggan sepeda motor YAMAHA dilingkungan mahasiswa Fakultas Ekonomi UNIHAZ
C. Hipotesis Penelitian
a. Hipotesis I
Ho
: Diduga faktor-faktor seperti harga, selera, kualitas, harga jual
kembali, prestice, dan promosi, secara simultan tidak berpengaruh
terhadap prilaku konsumen dalam pembelian sepeda motor YAMAHA.
Ha :
Diduga faktor-faktor seperti harga, selera, kualitas, harga jual
kembali, prestice, dan promosi, secara simultan berpengaruh terhadap
prilaku konsumen dalam pembelian sepeda motor YAMAHA.
b. Hipotesis II
Ho
: Diduga faktor kualitas tidak mempunyai pengaruh dominan terhadap
prilaku konsumen dalam pembelian sepeda motor YAMAHA dilingkungan
Fakultas Ekonomi UNIHAZ.
Ha : Diduga faktor kualitas mempunyai
pengaruh dominan terhadap prilaku konsumen dalam pembelian sepeda motor
YAMAHA dilingkungan Fakultas Ekonomi UNIHAZ.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian
ini mengambil lokasi pada Fakultas Ekonomi Universitas Prof. DR.
Hazairin. SH yang beralamatkan Jl. Jend. A. YANI NO.1 telp ( 0736 )
21536, 20956 Bengkulu.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi UNIHAZ yang membeli sepeda motor YAMAHA.
2. Sampel Penelitian
Karena
jumlah populasi yang sangat besar yaitu lebih dari 100 dan keterbatasan
waktu, serta tenaga yang dimiliki, maka jumlah yang akan diambil
sebanyak 50 responden yang terdapat dalam populasi tersebut. Dimana
menurut Arikunto ( 2002 : 12 ) jika populasi lebih dari 100 orang maka
diambil sampai 5%-10% atau 20%-30% dari jumlah populasi. Sedangkan
menurut Guilford ( 1987 : 125 ) jumlah sampel yang diambil adalah lebih
besar dari persyaratan minimal sebanyak 30 responden dimana semakin
besar sampel akan memberikan hasil yang akurat.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa :
a. Data Kualitatif
Yaitu
data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar, seperti
literatur-literatur serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian
penulis.
b. Data Kualintatif
Yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan ( scoring ).
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berupa :
a. Data Primer
Yaitu
data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui
wawancara dan quesioner di
lapangan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
a. Interview
Yaitu
suatu metode yang secara langsung mengadakan wawancara kepada
koresponden dengan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan data primer.
b. Quesioner
Yaitu teknik pengambilan data dengan memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawab.
E. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Terikat ( Y )
Yaitu, perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor dilingkungan mahasiswa Fakultas Ekonomi UNIHAZ.
2. Variabel Bebas ( X )
Harga
, selera, kualitas, harga jual kembali, prestice, dan promosi. Untuk
mengetahui hasil tanggapan responden terhadap variabel-variabel
penelitian maka digunakan data interval skala 0-10, sedangkan untuk
mengetahui pengukuran dan interprestasi data, maka data internal dibagi
menjadi 5 ( lima ) skor interval sebagai berikut
0 ≤ 2 skor 1
2,1 ≤ 4 skor 2
4,1 ≤ 6 skor 3
6.1 ≤ 8 skor 4
8,1 ≤ 10 skor 5
F. Defenisi Operasional Variabel
1. Harga ( X.1 )
Melihat tanggapan konsumen mengenai variabel harga-harga sepeda motor YAMAHA dibandingkan dengan produk yang sejenis.
X.1.1 Perbandingan dengan harga pesaing
Tanggapan
konsumen terhadap perbandingan harga sepeda motor YAMAHA dengan sepeda
motor lain seperti, HONDA, SUZUKI KAWASAKI, dan lain-lain. Diukur dalam
rupiah.
X.1.2 Harga yang ditetapkan
Tanggapan konsumen terhadap harga yang ditetapkan dari produk yang dibeli konsumen. Diukur dalam rupiah.
2. Selera ( X.2 )
Gambaran produk sepeda motor YAMAHA yang diinginkan konsumen dalam memberikan kesenangan dan kepuasan. Indikatornya adalah :
X.2.1 Jenis Model
Penilaian konsumen terhadap berbagai tipe pilihan sepeda motor YAMAHA yang ditawarkan oleh produsen.
X.2.2 Warna
Penilaian konsumen terhadap ragam pilihan warna yang ada pada sepeda motor YAMAHA.
X.2.3 Penampilan Luar atau Body
Penilaian penampilan luar sepeda motor YAMAHA dibandingkan dengan produk pesaingnya.
X.2.4 Ukuran Isi Sylinder Mesin atau CC
Penilaian konsumen terhadap ukuran isi sylinder mesin atau cc terhadap sepeda motor YAMAHA dibandingkan produk pesaingnya.
Ketiga indikator diatas diukur berdasarkan tingkat kesenangan dan kepuasan konsumen.
3. Kualitas ( X3 )
Melihat tanggapan konsumen terhadap kualitas sepeda motor YAMAHA.
X.3.1 Kenyamanan
Penilaian konsumen pada saat mengunakan sepeda motor YAMAHA.
X.3.2 Daya Tahan
Penilaian konsumen terhadap usia operasional sepeda motor YAMAHA yang diharapkan dalam berbagai kondisi cuaca.
4. Harga Jual Kembali ( X4 )
Mengetahui tanggapan kosumen terhadap harga jual kembali dan kemudahan dalam memasarkan produk yang sudah dipakai.
X.4.1 Harga Jual Kembali
Penilaian konsumen terhadap harga sepeda motor YAMAHA. Diukur dalam rupiah.
X.4.2 Pemasaran Produk Purna Pakai
Penilaian konsumen terhadap tingkat kemudahan pemasaran dan
penerimaan dari konsumen lainnya terhadap harga jual sepeda motor YAMAHA
purna pakai. Di ukur berdasarkan perlakuan.
5. Prestice ( X5 )
Nilai kebanggan yang dirasakan seseorang akibat penggunaan suatu produk. Diukur dari tingkat kesenangan konsumen.
6. Promosi ( X6 )
Suatu
bentuk komunikasi pemasaran seperti akivitas untuk menyebarkan
informasi, mempengaruhi, membujuk konsumennya untuk membeli sepeda motor
YAMAHA.
X.6.1 Iklan
Tanggapan konsumen terhadap iklan sepeda
motor YAMAHA yang disampaikan oleh pemasar. Dapat diukur dari frekuensi,
luas jangkauan, serta ukuran.
X.6.2 Hadiah
Respon konsumen
terhadap sikap simpatik pemasar pada saat membeli sepeda motor YAMAHA.
Diukur berdasarkan tingkat kesenangan konsumen.
G. Uji Validasi dan Reabilitasi Instrumen Penelitian
Uji
Validasi dan Reabilitasi instrumen penelitian ini dimaksudkan agar data
yang diproleh dengan cara penyetaraan quesioner valid dan reliable.
Instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan
mampu mengungkapkan data yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya
instrumen menunjukan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang
dari gambaran variabel yang dimaksud ( Suharsimi Arikunto, 145 : 2002 )
Uji
validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validasi item,
yaitu menguji terhadap kualitas item-itemnya, yaitu dengan menghitung
koreasi antara setiap item dengan skor total sebagai kriteria
validitasnya.
Uji realibilitas bertujuan untuk menguji sejauh
mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Pengukuran realibilitasi
dilakukan dengan menggunakan koefesien Alpha Cronbach (a). Dimana
biasanya reabilitas minimal 0,5.
H. Teknik Analisa Data
Data
yang terkumpul akan dianalisis menggunakan teknik analisis statistik
dengan menggunakan program SPPS, dimana rumus statistik yang digunakan
adalah Linier Multiple Regression ( regresi liniear berganda ), dimana
fungsinya adalah :
Y = a + b1. .X.1 + b2 . X2 + 3 + X3 + b4 . X4 + b5. X5 + b6. X6 + e
Fungsi tersebut menerangkan hubungan antara dua variabel bebas ( X ) dan variabel terikat ( Y ), Dimana :
Y : Prilaku konsumen
a : Konstanta
b1 s/d b6 : Koofesien Regresi
X1 : Harga
X2 : Selera
X3 : Kualitas
X4 : Harga Jual Kembali
X5 : Prestise
X6 : Promosi
e : Faktor ganguan
I. Uji asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Uji
multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kolerasi
antara variabel indipendent, jika terjadi kolerasi maka terdapat problem
multikolinieritas. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolonieritas
antar variabel, dapat dilihat dari Variabel Inflation ( VIF ) dari
masing-masing variabel bebas terdapat variabel terikat. Jika nilai VIF
kurang dari sepuluh dapat dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas (
Gujarati, 1995 ).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji
heterskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi
tidak terjadi kesamaan varian dari residual suatu pengamatan yang lain.
Jika varial residual dari suatu pengamat kepengamatan yang lain tetap,
maka disebut omoskedasitisitas. Dan jika varian berbeda disebut
heteroskedastisitas ( Santoso, Singgih 2002 : 208 ). Untuk mengetahui
ada tidaknya heteroskedastisitas dalm penelitian ini mengunakan metode
Sperman Rank Corellation. Apabila hasil pengujian menunjunkan lebih dari
α = 5% maka tidak ada heteroskedastisitas.
c. Uji Autokorelasi
Uji
autokolerasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam pesamaan regrasi
mengandung korelasi atau tidak diantara variabel penggangu. Menurut
Singgih Santoso ( 2002 : 219 ) untuk mengetahui adanya autokoelasi
digunakan uji Durbin-Watson mendekati angka 2 ( dua ) berarti tidak ada
autokorelasi.
d. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan
untuk mengetahui apakah model regresi, variabel independent, variabel
dependent, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk
mengetahuinya digunakan uji Kolmongorov-Smirnov, menurut Singgih Santoso
( 2001 : 214 ) pedoman pengambilan keputusan dalam uji normalitas
yaitu, bila nilai Sig atau signifikan lebih besar daripada 0,005 maka
distribusi adalah normalitas ( simetris ).
DAFTAR PUSTAKA
1. Stanton, William J.1996. Prinsip Pemasaran (terjemahan). Edisi 7, jilid 1. Erlangga. Jakarta.
2. Lamb,Hair,Mc Daniel.2001. Pemasaran (terjemahan).Edisi Bahasa Indonesia,Jilid Pertama.Salemba empat.Jakarta.
3. Kotler, Philip.2002.Manajemen Pemasaran (terjemahan).Edisi Millenium, jilid 1.PT. Prenhallindo. Jakarta.
4. Enggel,Blackwell,Miniard.1994. Prilaku Konsumen (terjemahan).Edisi Enam.Jilid Pertama.Binarupa Aksara.Jakarta.
5. Arikunto,Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian.Edisi Revisi V.PT.Rineka Cipta.Jakarta.
6. http://pian-glace.blogspot.com/2011/12/proposal-penelitian-ekonomi-manajemen.html
Jumat, 07 Juni 2013
Cara Pembuatan Proposal Penelitian
BAGAIMANA CARA MEMBUAT
PROPOSAL PENELITIAN ?
Berikut langkah-langkah
dalam pembuatan proposal penelitian.
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Latar belakang memuat:
gambaran tema permasalahan di lokasi penelitian yang akan dibahas dan berkaitan
dengan penelitian yang akan dijalankan, diuraikan dari masalah yang luas ke arah
masalah yang khusus. Oleh karena itu diperlukan data studi awal di lokasi
tempat penelitian.
Ada 4 kriteria latar belakang yang baik:
- Adanya “seriousness of problem”,
- Adanya “sense of urgency” ( masalah yang harus segera ditangani
- Adanya “political will” (kebijaksanaan dari organisasi atau politis
- Adanya “manage – ability” ( direkomendasikan oleh pihak manajemen ).
2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya yang
tegas dan jelas, serta menggambarkan arah hubungan antar dua variabel atau
lebih. Misalnya adakah, apakah, bagaimanakah, dan lainnya.
3. Batasan Masalah
Batasan masalah adalah pembatasan ruang lingkup yang
dilakukan dalam penelitian, dimana pembatasan tersebut meliputi: tema/topik,
area atau wilayah yang diteliti, sumber informasi, lokasi penelitian serta
waktu penelitian
4. Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian meliputi :
a.
Tujuan Umum ; Meliputi tujuan yang akan dicapai secara menyeluruh yang
dapat menjawab tema / judul penelitian
b.
Tujuan Khusus ; Meliputi jabaran atau rincian dari tujuan umum secara
operasional sesuai dengan perumusan dan pembatasan masalah. Tujuan khusus akan
menggambarkan hasil dan pembahasan yang akan diperoleh dari penelitian ini.
5. Manfaat Penelitian
Manfaat
penelitian meliputi: 1) manfaat bagi pengguna (user), 2)
pengembangan keilmuan dan 3) bagi peneliti, sehingga scara khusus hasil
penelitian memberikan masukan bagi si peneliti, masyarakat, instansi terkait
dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta diharapkan dapat
dijadikan pertimbangan sebuah kebijakan
6. Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian
mencerminkan kemampuan mahasiswa untuk menelusuri dan mengidentifikasi penelitian
terdahulu yang relevan dengan topik penelitian yang dilakukannya.Setiap
penelitian dilakukan dalam konteks lingkungan yang berbeda dengan
penelitian-penelitian sebelumnya, sekalipun penelitian tersebut merupakan
replikasi penelitian sebelumnya. Pernyataan tentang keaslian
penelitian meliputi identifikasi persamaan penelitian sebelumnya yang
sangat relevan dan perbedaannya dengan penelitian yang akan dilakukannya.
Perbedaan dan
persamaan penelitian dengan penelitian terdahulu dapat meliputi :
kerangka teori, penerapan teori dalam situasi spesifik atau populasi khusus
atau generalisasi teori pada populasi yamg lebih luas, kerangka konsep,
rancangan penelitian, instrument penelitian, dan teknik analisis atau pemodelan
data. Penyajiannya dapat dalam bentuk matriks persamaan dan perbedaan penelitian
sebelunya.
BAB II. TINJAUAN
PUSTAKA
Tinjauan
pustaka merupakan penelusuran kepustakaan untuk mengidentifikasi
makalah dan buku yang bermanfaat dan ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan
serta merujuk pada semua hasil penelitian terdahulu pada bidang tersebut. Tinjauan
pustaka disusun berdasarkan tujuan
penelitian, pertanyaan penelitian dan masalah yang akan
dipecahkan. Sumber yang dipakai dalam tinjauan pustaka harus disebutkan dengan
mencantumkan nama penulis dan tahun terbit dengan model Vancouver. Format
penyajiannya dimulai tinjuan teori untuk variabel independen, variabel dependen
dan keterkaitan antar variabel yang diteliti dengan mengacu pada penelitian
sebelumnya.
a. Landasan Teori
Landasan teori menguraikan
kerangka teori yang merujuk pada referensi berbagai ahli tertentu maupun
berbagai teori-teori yang ada yang nantinya akan mendasari hasil dan pembahasan
secara detail, dapat berupa definisi-definisi atau model matematis yang
langsung berkaitan dengan tema atau masalah yang diteliti. Teori-teori yang
dirujuk harus mengacu pada variabel-variabel yang diteliti. Dimulai dari
penjelasan tema, variabel independen dan variabel dependennya atau
faktor-faktor yang diteliti serta dijelaskan teori-teori tersebut untuk
mendukung hipotesis yang akan diajukan.
b. Kerangka Teori
Kerangka teori terdiri dari
teori-teori atau isu-isu dimana penelitian kita terlibat di dalamnya dan
memberikan panduan pada saat peneliti membaca pustaka.Kerangka teori tidak
dapat dikembangkan kalau peneliti belum mempelajari pustaka dan sebaliknya
kalau peneliti belum mempunyai kerangka teori maka peneliti tidak akan dapat
membaca pustaka dengan efektif.
c. Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep
penelitian merupakan operasionalisasi keterkaitan antar
variabel-variabel yang berasal dari kerangka teori dan biasanya berkonsentrasi
pada satu bagian dari kerangka teori. Kerangka konsep menggambarkan aspek-aspek
yang telah dipilih dari kerangka teori untuk dijadikan dasar masalah
penelitiannya. Jadi kerangka konsep timbul dari kerangka teori dan berhubungan
dengan masalah penelitian yang spesifik.
d. Hipotesis
Hipotesis memuat :
pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka
dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi. Hipotesis tidak
selalu harus ada tergantung pada jenis dan tujuan penelitian. Oleh karena itu
hipotesis harus diuji kebenarannya dan pengujiaannya harus mendasarkan pada
kaidah-kaidah keilmuan (scientific
methods) yang dapat dipertanggungjawabkan.
Ciri-ciri hipotesis yaitu :
- Dinyatakan dalam bentuk pernyataan (statement) bukan kalimat tanya
- Hipotesis hendaknya berkaitan dengan bidang ilmu yang akan diteliti
- Hipotesis harus dapat diuji yaitu terdiri dari variable yang dapat diukur dan dapat dibanding-bandingkan sehingga diperoleh hasil yang obyektif
- Hipotesis hendaknya sederhana dan terbatas ( tidak menimbulkan perbedaan pengertian dan tidak terlalu luas sifatnya )
BAB III. METODE
PENELITIAN
Metode
penelitian memuat : jenis penelitian, populasi dan
sample penelitian, lokasi dan waktu penelitian, hubungan variable dan definisi
operasional, instrumen penelitian, pengumpulan dan pengolahan data, metode
analisis data dan keterbatasan
a. Jenis PenelitianBerisi langkah-langkah yang akan diambil untuk membuktikan kebenaran hipotesis.
b. Populasi dan Sample
Berisi cara pengambilan
sample, besar sample, cara pengumpulan sample, teknik penarikan sample.
Populasi adalah
keseluruhan subyek penelitian atau wilayah generalisasi yang terdiri dari
subyek maupun obyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Populasi
bukan hanya orang, tetapi semua benda yang memiliki sifat atau cirri yang bisa
diteliti.
Sampel adalah sebagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
c. Lokasi dan Waktu PenelitianBerisi mengenai tempat / lokasi penelitian beserta waktu yang dipergunakan melakukan penelitian
d. Variabel
Berisi keterangan tentang variable atau factor yang diamati atau diteliti dalam suatu penelitian
e. Definisi Operasional
Menjelaskan bagaimana
suatu variable akan diukur serta alat ukur apa yang digunakan untuk
mengukurnya. Definisi ini mempunyai implikasi praktis dalam proses pengumpulan
data. Definisi operasional mendiskripsikan variable sehingga bersifat spesifik
(tidak berintegrasi ganda), terukur, menunjukkan sifat atau macam variable
sesuai dengan tingkat pengukurannya dan menunjukkan kedudukan variable dalam
kerangka teoritis.
f. Teknik Pengumpulan Data
Berisi cara pengumpulan
data yang dapat berupa data primer maupun data sekunder. Berdasarkan caranya
pengumpulan data dapat berupa observasi, wawancara langsung, angket, pengukuran
/ pemeriksanaan
g. Instrument Penelitian
Instrument ( alat ukur
) penelitian dapat berupa kuesioner, cek list yang digunakan sebagai pedoman
observasi dan wawancara atau angket
h. Teknik Pengolahan Data
Berisi cara pengolahan
data yang akan dilakukan peneliti sehingga data hasil penelitian dapat menjadi
informasi yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan penelitian
i. Metode Analisis Data
Metode analisa data
menjelaskan bagaimana seorang peneliti mengubah data hasil penelitian menjadi
informasi yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan penelitian. Kegiatan
analisa data ini meliputi : persiapan, tabulasi dan aplikasi data. Pada tahap
analisa data inidapat menggunakan uji statistik jika memang data dlam
penelitian tersebut harus diuji dengan uji statistik
j. Keterbatasan
Dalam setiap penelitian
pasti mempunyai kelemahan-kelemahan dimana kelemahan tersebut ditulis dalam
keterbatasan. Dalam bab ini disajikan keterbatasan peneliti secara teknis yang
mungkin mempunyai dampak secara metodologis maupun substantif, seperti :
keterbatasan pengambilan sampel, keterbatasan jumlah sampel, keterbatasan
instrumen penelitian, keterbatasan waktu dan sebagainya
E. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka merupakan
keterangan tentang bacaan yang dijadikan sebagai bahan rujukan dari penulisan
skripsi. Dalam daftar pustaka dapat dimasukkan tentang pustaka dari buku teks,
jurnal, artikel, internet atau kumpulan karangan lain.
F. LAMPIRAN
Lampiran memuat :
keterangan atau informasi yang diperlukan pada pelaksanaan penelitian seperti :
peta, surat penelitian, kuesioner, atau data lain yang sifatnya melengkapi
usulan atau proposal penelitian.
Langganan:
Postingan (Atom)