A. Pentingnya Pembelajaran Bahasa
Inggris
Sudah
lama penguasaan bahasa Inggris menjadi pengetahuan yang perlu dipelajari oleh
orang Indonesia. Mulai dari tahun 60’an hingga sekarang, pelajaran bahasa
Inggris menjadi pelajaran yang tidak kalah pentingnya dari pelajaran lain
seperti Matematika dan IPA. Karena begitu pentingnya bahasa inggris, tidak
sedikit orang tua yang mengirimkan anak mereka untuk mengikuti kursus di
lembaga bimbingan belajar bahasa inggris. Jika dulu anak Indonesia mulai
mempelajari bahasa Inggris pada SD kelas 4, namun sekarang mereka memulainya
pada tingkat yang lebih dasar, bahkan tidak sedikit lembaga playgroup yang
memberikan materi bahasa inggris. Melihat kondisi dunia saat ini, bahasa
inggris begitu sangat penting karena sekarang adalah zaman globalisasi, untuk
dapat ikut serta memasuki dunia seperti sekarang ini dengan sukses tentunya
kita harus menguasai bahasa globalisasi tersebut.
Ada
3 alasan mengapa kita dituntut untuk menguasai bahasa inggris, yaitu;
1. Faktor
geografis menjadi alasan pertama mengapa orang Indonesia perlu mempelajari
bahasa Inggris. Indonesia dikelilingi oleh negara-negara yang kebanyakan
penduduknya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pertama atau kedua.
Negara-negara tersebut adalah Singapura, Malaysia, Filipina, Australia, dan
lain sebagainya. Apabila suatu saat nanti seorang WNI bepergian ke salah satu
negara yang disebutkan di atas, bekal pengetahuan bahasa Inggris akan
mempermudah orang itu dalam berkomunikasi dengan warga negara setempat. Hal ini
juga terjadi di negara Belanda. Di sana, murid-murid pada tingkat SMA memang
dianjurkan mempelajari dan menguasai bahasa asing mengingat bahasa Belanda
tidak dipakai oleh negara di sekelilingnya.
2. Bahasa
Inggris perlu dipelajari karena penggunaanya secara luas sebagai bahasa
komunikasi Internasional. Agar dapat melakukan komunikasi dengan orang-orang
yang berbeda latar belakang budaya dan kenegaraan, bahasa Inggris menjadi
pilihan utama yang sering dipakai dalam melakukan komunikasi. Contoh yang mudah
dilihat ada di dunia pariwisata. Para wisatawan yang melakukan perjalanan di
negara asing biasanya menggunakan bahasa Inggris untuk dapat berkomunikasi
dengan warga negara asli yang dikunjunginya. Orang Jepang yang melancong ke
Indonesia, menggunakan bahasa Inggris apabila dia hendak menanyakan sesuatu pada
orang pertama yang ditemuinya di jalan. Bahasa Inggris juga menjadi bahasa
pengantar resmi dalam dunia transportasi baik di udara maupun di laut.
3. Informasi
yang terdapat di dunia ini kebanyakan menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa
publikasinya. Bisa kita ambil contoh dari internet, sebagian besar situs –
situs penyedia informasi di internet berbahasa inggris. Tidak hanya di
internet, buku – buku juga tidak sedikit yang memakai bahasa inggris. Dengan
lancar berbahasa inggris akan sangat membantu anak dalam menjelajah dan
mengakses sumber pengetahuan baik media tulis maupun media elektronik.
B. Faktor yang Mempengaruhi Proses
Pembelajaran
Dalam proses pengajaran bahasa inggris tidak mungkin kita tidak akan menemui
kendala. Bagaimanapun yang kita hadapi adalah anak – anak yang masih polos.
Tentunya agar kita dapat menarik perhatian anak – anak untuk membuat anak dapat
dengan baik mengikuti pembelajaran yang kita berikan, kita harus tahu faktor –
faktor apa saja yang mempengaruhinya.
Berikut
ini adalah faktor – faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran anak ;
1. Metode
Pengajaran yang Diterapkan
Beberapa
metode pengajaran yang disarankan untuk diterapkan pada pembelajaran bahasa
inggris diantarannya sebagai berikut :
a)
Totally
Physical Response
Menurut Richards J dalam bukunya
Approaches and Methods in Language Teaching, metode TPR (Total Physical
Response) merupakan suatu metode pembelajaran bahasa yang disusun pada
koordinasi perintah (command), ucapan (speech) dan gerak (action) dan berusaha
untuk mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik (motor). Sedangkan menurut
Larsen dan Diane dalam Technique and Principles in Language Teaching, TPR atau
disebut juga ”The comprehension approach” atau pendekatan pemahaman yaitu suatu
metode pendekatan bahasa asing dengan instruksi atau perintah.
Menurut Asher ”The instructor is the
director of a stageplay in which the students are the actors”, yang berarti
bahwa pendidik (instruktur) adalah sutradara dalam pertunjukan cerita dan di
dalamnya siswa sebagai pelaku atau pemerannya. Pendidik yang memutuskan tentang
apa yang akan dipelajari, siapa yang memerankan dan menampilkan materi
pelajaran.
b)
Metode
Kolaboratif
Pembelajaran dengan menggunakan metode
kolaboratif adalah suatu cara membelajarkan Bahasa Inggris yang menggabungkan
berbagai pendekatan dan metode secara kolaborasi dan spontanitas sesuai suasana
belajar. Artinya ada kalanya metode tertentu tidak muncul ke permukaan tetapi
di suasana lain metode tersebut muncul dan dominan. Dasar pemilihan metode
menggunakan suasana kelas, tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan selera
siswa. Acuan mengajar adalah pengalaman belajar yang menyenangkan, terstruktur
dan bertanggung jawab. Posisi guru adalah teman mereka yang bertindak sebagai
pemandu kegiatan. Dan bila perlu dan mungkin siswa yang bertindak sebagai
pemandu dan posisi kita adalah teman bermain mereka. Mereka tak sadar
sesungguhnya mereka sedang belajar Bahasa Inggris.
c)
Media
Interaktif
Media dalam kegiatan pembelajaran Bahasa
Inggris menjadi sangat penting sebab tanpa media bagaimana siswa dapat memaknai
suatu benda dengan sebutan tertentu dalam Bahasa Inggris. Benda tertentu adalah
sebuah fakta yang selanjutnya secara simbolis disepakati disebut dengan ragam
bunyi yang dirangkai menjadi kata. Selanjutnya setiap melihat benda tersebut
siswa akan ingat denga kata tertentu dalam Bahasa Inggris.
2. Tipe
Kegiatan Belajar yang Digunakan Anak
Tipe
kegiatan belajar adalah yang cukup berpengaruh terhadap kemauan anak untuk
mempelajari bahasa inggris. Dengan tipe belajar tertentu anak akan mudah
memahami bahasa inggris yang kita ajarkan. Banyak pakar psikologi dan
pendidikan yang membahas tipe kegiatan pembelajaran. Salah satunya adalah Gagne
(1970) yang mengklasifikasikan kegiatan belajar menjadi delapan tipe, dari
delapan tipe ini kita dapat menggunakan beberapa untuk diterapkan pada anak.
Berikut adalah lima dari delapan model belajar yang dikemukakan oleh Gagne;
a. Kegiatan
belajar mengenal tanda – tanda (signal learning)
Kegiatan belajar dilakukan dengan
merespon tanda – tanda atau simbol yang dimanipulasi dalam situasi
pembelajaran. Respon yang dilakukan anak bisa rasional, reflektif, maupun
emosional.
b. Kegiatan
belajar melalui stimulus dan respons (Stimulus Response Learning)
Tipe kegiatan belajar ini berhubungan
dengan perilaku peserta didik yang secara sadar melakukan respons yang tepat
terhadap stimulus atau umpan yang dimanipulasi dalam sistem pembelajaran.
c. Kegiatan
belajar melalui rangkaian (Chaining Learning)
Kegiatan belajar ini dilakukan anak
dengan menyusun hubungan antara dua stimulus atau lebih dengan berbagai respon
yang berhubungan dengan stimulus tersebut.
d. Kegiatan
belajar melalui Asosiasi Lisan (Verbal Association Learning)
Tipe kegiatan ini berkaitan dengan upaya
peserta didik dalam menghubungkan respon (jawaban) lisan terhadap stimulus yang
disampaikan secara lisan.
e.
Kegiatan belajar dengan
perbedaan berganda (Multiple Discrimination Learning
Kegiatan belajar ini berhubungan dengan
kegiatan anak dalam membedakan respons yang digunakan terhadap stimulus yang
beragam namun saling berhubungan.
3. Peran
Pendidik dalam Kegiatan Pembelajaran
Dalam
kegiatan pembelajaran, peran pendidik sangat diperlukan demi kelancaran proses
belajar. Pendidik berperan sebagai pembantu, pendorong dan pembimbing bagi
anak. Oleh karena itu, peran pendidik sangatlah berpengaruh. Pendidik dapat
menggunakan metode – metode yang menyenangkan untuk membuat anak tertarik
belajar berbahasa inggris. Karena yang dihadapi adalah anak – anak, maka faktor
keramahan seorang pembimbing cukup dibutuhkan. Biasanya anak lebih menyukai
guru yang ramah, berperawakan sabar dan menarik. Anak akan mudah menangkap
pelajaran jika mereka merasa senang dan nyaman terhadap orang yang membimbing
mereka.
Untuk anak usia dini, pendidik dapat memulai mengajarkan berbahasa inggris
melalui gambar, musik, dan sebagainya. Kita dapat mengajarkan pada anak – anak
tentang nama buah - buahan, sayur – sayuran, maupun nama – nama anggota badan.
Untuk memaksimalkan daya ingat anak, akan lebih baik jika kita menggunakan alat
peraga.
C. Tahapan-tahapan dalam
Belajar Bahasa Inggris
Pengajaran bahasa inggris dilakukan secara bertahap. Sama halnya dengan belajar
bahasa Indonesia anak tidak langsung belajar berbicara, membaca dan menulis
secara bersamaan. Sebelum bisa berbicara dalam bahasa Indonesia anak
harus mendengarkan terlebih dahulu bahasa Indonesia. Kalau dia tidak pernah
mendengar bahasa tersebut, tidak mungkin dia dapat berbicara. Itu sebabnnya
biasanya anak yang tuli juga otomatis bisu karena dia tidak bisa mendengar
sehingga tidak bisa menirukannya. Jadi pada intinya belajar bahasa apapun
caranya sama. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam belajar bahasa inggris bagi
anak;
1) Listening
(Mendengar)
Selain
mendengar kita berbicara anak juga bisa belajar mendengar dengan cara dibacakan
buku cerita dalam bahasa inggris, mendengar nyanyian sederhana ataupun dengan
menonton DVD dan VCD berbahasa inggris. Tapi untuk pengetahuan awal, pilih
kata-kata yangh sedikit dan sederhana.
2) Speaking
(Berbicara)
Setelah
anak sering mendengar dalam bahasa inggris, anak bisa didorong untuk berbicara
dalam kalimat-kalimat sederhana. Terapkan waktu 30 menit sehari sebagai waktu
keluarga untuk berbicara dalam bahasa inggris. Layaknya anak usia balita yang
baru memulai berbicara, anak juga memulai berbicara dalam bahaasa inggris hanya
dengan satu kata misalkan car (mobil) ketika ingin mainan mobil-mobilanya. Lalu
kembangkan menjadi kalimat-kalimat pendek, seperti I want car.
3) Reading
(Membaca)
Ada 2 metode umum mengajarkan anak belajar membaca dalam bahasa inggris yaitu
whole language approach dan phonic.
whole language approach adalah suatu metode belajar membaca dengan menjadikan
bahasa sebagai salah satu kesatuan tidak terpisah-pisah. Belajar membaca juga
harus sesuai dengan konteksnya. Metode ini lebih menekankan pada arti suatu
kata. Contohnya ketika melihat kata cat (kucing) anak langsung diberitahu bahwa
itu bacanya “ket” dan itu artinya kucing. Biasanya anak belajar membaca dengan
sistem mengingat (memorize) kata yang sudah pernah disebutkan. Kelebihan metode
ini adalah anak lebih cepat bisa membaca tapi akan kesulitan ketika harus menuliskan
kata yang di maksud terutama kata-kata yang cukup panjang.
Phonic adalah suatu metode belajar membaca melalui bunyi huruf dengan cara
mengejanya satu persatu misalkan saja cat (kucing) berarti dieja keh – e
– teh dan dibaca “ket”. Setiap kata di urai menjadi huruf-huruf. Karena belajar
melalui mengeja maka anak memerlukan waktu lebih lama untuk bisa membaca. Tapi
kelebihannya anak lebih mudah ketika harus menuliskan kata yang dia dengar.
Untuk memudahkan anak belajar membaca sebaiknya pilih buku-buku yang sesuai
dengan tingkatannya. Misalkan anak yang baru mulai membaca, pilih buku-buku
yang hanya terdiri dari satu kata misalkan halaman pertama ada gambar buah apel
dan dibawahnya ada tulisan This is Apple. Setelah itu bisa dicoba dengan kata
yang lain misalkan I like banana. Anak bisa membuat sendiri buku-buku seperti
itu atau mendapatkannya melalui reading A to Z.
4) Writing
(Menulis)
Ini adalah tahapan yang paling sulit dalam belajar bahasa inggris karena ada
banyak aturan yang harus dipatuhi. Biasanya orang Indonesia pasti akan
kesulitan untuk berbicara dalam bahasa inggris. Sebenarnya bukan karena tidak
bisa melainkan karena takut salah. Padahal kalaupun kita salah mengucapkan
susunan beberapa kalimat ataupun salah tata bahasanya lawan bicara kita pasti
akan mengerti. Tapi lain halnya dengan menulis, ketika kita melakukan banyak
sekali kesalahan tata bahasa dan cara pengejaan bisa jadi orang yang membaca
tulisan kita tidak mengerti apa yang kita tuliskan. Karena ini relatife sulit,
maka menulis menjadi tahapan terakhir. Jangan terburu-buru mengajarkan grammar
atau menulis jika anak belum menguasai 3 tahap sebelumnya.
Untuk mengajarkan Grammar sebaiknya dilakukan secara implisit melalui buku yang
berisi kalimat-kalimat yang berpola sama. Misalkan saja apabila halaman pertama
berisi kalimat past tense maka halaman-halaman berikutnya juga berpola past
tense. Sehingga setelah beberapa kali pengulangan anak bisa mendapatkan
gambaran kapan kalimat bentuk past tense itu digunakan. Jika anak diajarkan
grammar secara eksplisit yaitu dengan penjelasan panjang lebar mengenai past
tense lengkap dengan rumus yang harus dihapal maka anak akan kebingungan dan
akhirnya malah merasa takut untuk menulis. Seperti ketika berbicara anak sebaiknya
memulai dengan menulis satu kata, kemudian satu kalimat pendek, lalu satu
kalimat panjang, kemudian satu paragraf dan seterusnya. Mungkin nanti tanpa
anda sadari tiba-tiba anak sudah bisa menulis satu buku dalam bahasa inggris.
D. Pengaruh Motivasi Orangtua
Terhadap Anak
Sartain
dalam bukunya Psychology Understanding of Human Behaviour mengatakan bahwa pada
umumnya suatu motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu
organism yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau
perangsang (incentive).
Sedangkan arti motivasi secara umum adalah ’’dorongan” suatu usaha
untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar dia tergerak hatinya untuk
bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Orangtua adalah orang yang memegang peranan penting dan
berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. Peran orang tua juga mempengaruhi
prestasi belajar, maka tugas orang tua sangat penting dalam menumbuhkan
semangat belajar. Dalam hal ini orang tua hendaknya memberikan motivasi kepada
anak-anaknya, sehingga akan timbul dalam diri anak itu suatu keinginan untuk
belajar bahasa inggris. Anak akan dapat menyadari apa gunanya bahasa inggris
jika diberikan perangsang atau motivasi. Dengan motivasi tersebut, minat anak
untuk belajar bahasa inggris akan muncul dari dalam diri mereka dengan
sendirinya. Berbagai bentuk motivasi yang di berikan orang tua dalam menunjang
keberhasilan anak dalam belajar bahasa inggris bisa melalui beberapa cara, antara
lain;
1.
Pemberian Bimbingan
Bimbingan
yang dimaksud disini bukanlah bimbingan belajar, akan tetapi bimbingan orangtua
terhadap anak. Orangtua adalah yang paling dekat dengan anak, bimbingan yang
diberikan orangtua akan sangat berpengaruh terhadap anak. Dalam bahasa
keseharian, orangtua dapat menyisipkan beberapa bahasa inggris terhadap anak.
Misalnya ketika anak sedang tidur, ketika akan membangunkan orangtua bisa
berkata ”wake up my sweety” yang berarti bangunlah manisku. Hal ini akan
memepermudah anak untuk memperbanyak kosa kata mereka.
2.
Penyediaan Fasilitas
Dalam
belajar berbahsa inggris, fasilitas pembelajaran juga dibutuhkan. Dengan
menggunakan fasilitas tersebut, anak akan lebih mudah menguasai bahasa inggris.
Misalnya saja dengan memberikan anak sebuah musik yang menarik bagi anak,
tentunya musik tersebut menggunakan bahasa inggris yang lebih ringan. Anak akan
lebih mudah belajar berbicara bahasa ini dengan mendengarkan musik ataupun hal
– hal menarik lain yang mereka dengar. Dengan pemberian musik ini rasa ingin
tahu anak akan muncul. Dan secara tidak langsung orangtua memberikan motivasi
terhadap anak untuk lebih mempelajari bahasa ini. Anak akan lebih sering
bertanya tentang arti kata yang dia dengar dari musik tersebut.
3.
Hadiah dan Pujian
Hadiah
dan Pujian merupakan alat motivasi yang dapat menjadikan pedoman bagi anak
untuk belajar lebih baik dan giat. Anak akan terdorong berjuang keras untuk
belajar jika orangtua menjanjikan hadiah pada mereka. Misalnya untuk anak usia
SD, orangtua dapat memberi anak motivasi dengan berjanji untuk membelikan
pesawat radio control jika nilai bahasa inggris mereka di atas 8. Karena hadiah
yang dijanjikan sangatlah menarik, tentu anak akan termotivasi untuk giat
belajar.
Tidak harus dengan hadiah, pujian juga merupakan suatu motivasi yang diberikan
orangtua terhadap anak. Misalnya jika anak berhasil mengucapkan kata dalam
bahasa inggris dengan baik kemudian kita memuji mereka, tentu anak akan mencari
kata lain untuk diucapkan kepada orangtua demi mendapatkan pujian dari orangtua
mereka. Bagaimanapun juga sifat anak lebih dominan untuk suka dipuji dan
disayang.
KESIMPULAN
Dalam mengajarkan bahasa inggris pada anak ada beberapa hal yang harus
diperhatikan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, antara lain metode
pengajaran yang diterapkan oleh pendidik, tipe kegiatan belajar yang digunakan
anak serta peran pendidikan dalam kegiatan pembelajaran.
Dalam
proses pengajaran,kita tidak boleh mengajarkan semuanya secara langsung kepada
anak. Kita harus mengajarkannya secara bertahap. Bisa kita mulai dengan
memperdengarkan musik-musik yang berbahasa inggris, kemudian kita bisa
mengajarkan anak untuk berbicara sekaligus membaca. Dan yang terakhir kita bisa
mengajarkan anak untuk menulis. Dengan pembelajaran secara bertahap, anak akan
lebih mudah memahami dan mereka tidak akan kebingungan.
Peran orangtua dalam pembelajaran bahasa inggris sangatlah penting, karena
orang yang kesehariannya bersama anak adalah orang tua. Orangtua dapat memberikan
bimbingan pada anak mereka. Selain itu bimbingan dari orangtua, fasilitas yang
disediakan oleh orangtua juga mempengaruhi terhadap proses pemahaman bahasa
inggris bagi anak. Dan adapun hal yang paling berpengaruh terhadap anak adalah
pemberian motivasi atau bisa dibilang “pancingan” terhadap anak. Orangtua bisa
memberikan pujian ataupun hadiah kepada anak mereka jika anak itu dapat
mencapai target tertentu. Akan tetapi yang paling berpengaruh adalah hadiah.
Anak akan melakukan segalanya untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, termasuk
belajar dengan giat untuk mendapat hadiah dari orangtuanya.
Sumber: